Rabu, 04 Juli 2012

DIALOG DENGAN SEDULUR PAPAT LIMO PANCER


DIALOG DENGAN SEDULUR PAPAT LIMO PANCER
Assalamu 'alaikum Wa Rohmatullahi wa barokatuh.......

Sahabat, SELF TALK atau DIALOG BATHIN adalah sesuatu yang positif dan alamiah. Dan bagi yg sudah terbiasa melakukan meditasi, maka beberapa bagian diri (Part atau Ego State) yg mewakili perilaku tertentu atau sifat tertentu kita akan muncul dan menampakkan diri. Dan anda tidak perlu mengaitkan ini dengan ajaran Sedulur papat limo pancer dan lain-lain. Karena bagian diri kita ini bisa berjumlah puluhan, dan tidak hanya satu ataupun dua. Dan ini adalah sesuatu yang alamiah, jadi anda tidak perlu terjebak kepada praktek mistik yang tidak jelas dalam hal ini.

Sebetulnya kita banyak melakukan Self talk (dialog dengan diri sendiri) sepanjang hari. Beberapa ahli mengatakan bahwa kita melakukan “dialog diam” ini sebanyak 50.000 kali dalam sehari. Self talk memiliki efek langsung terhadap pikiran dan perilaku kita.

Self talk adalah dialog internal (atau kadang juga monolog) yang kita lakukan dengan diri kita sendiri ketika dihadapkan pada situasi tertentu.

Apa yang “secara diam-diam” kita katakan kepada diri sendiri mengenai sebuah kejadian akan memberi pengaruh yang luar biasa terhadap diri kita. Selftalk dapat mengubah apa yang kita lihat dan dengar di sekeliling kita, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita ingat ketika meninjau kembali pengalaman hidup kita.

Self-talk bertujuan mengontrol, mensinergikan dan mengharmoniskan alam pikiran, emosi, kehendak dan alam perilaku kita, serta berdamai dengan diri sendiri. Sering alam pikiran, emosi dan keinginan kita bertolak belakang, sehingga perlu di adakan sebuah RAPAT INTERN di antara perilaku yg ada di dalam diri kita. Sehingga diperoleh solusi yg tepat dan memberdayakan diri kita....

Sahabat, mungkin kita mudah untuk berdamaii dengan orang lain. Tetapi terkadang lebih sulit untuk berdamai dengan diri sendiri. Bila hal itu yg terjadi, Maka lakukanlah SELF TALK untuk berdamai dengan diri sendiri.....

SELF TALK (DIALOG DIRI) POSITIF
Bagaimana Anda Berdialog Dengan Diri Anda Akan Menentukan Keberhasilan Anda!

Sebetulnya kita banyak melakukan Self talk (dialog dengan diri sendiri) sepanjang hari. Beberapa ahli mengatakan bahwa kita melakukan “dialog diam” ini sebanyak 50.000 kali dalam sehari. Self talk memiliki efek langsung terhadap pikiran dan perilaku kita.

Self talk adalah dialog internal (atau kadang juga monolog) yang kita lakukan dengan diri kita sendiri ketika dihadapkan pada situasi tertentu.

Apa yang “secara diam-diam” kita katakan kepada diri sendiri mengenai sebuah kejadian akan memberi pengaruh yang luar biasa terhadap diri kita. Selftalk dapat mengubah apa yang kita lihat dan dengar di sekeliling kita, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita ingat ketika meninjau kembali pengalaman hidup kita.

Pernahkah anda mendengar tentang self fulfilling prophecy (ramalan yang mewujudkan dirinya sendiri)? Self-talk mirip dengan self-fulfilling prophecy—dimana apapun yang paling sering dan paling banyak kita pikirkan, cenderung akan terwujud nyata.

Ketika self-talk kita positif – “Segalanya akan berjalan lancar,” “Saya yakin bisa mendapatkan pekerjaan ini”— maka kita sebenarnya sedang mengarahkan diri menuju sukses, dan kemungkinan sukses itu ada untuk kita. Karena kita memerintahkan alam bawah sadar untuk menyediakan segala sumber daya di dalam diri kita untuk sukses.

Ketika self-talk kita negatif — “Keadaan pasti akan menjadi kacau balau,” “Saya tidak yakin bisa menjadi seorang supervisor yang baik” — maka kita sebenarnya sudah menyerah, dan besar kemungkinan kita tidak akan sukses. Karena kita telah memerintahkan alam bawah sadar kita untuk melewatkan segala kesempatan dan kemungkinan untuk berhasil.

Self-talk akan mengarahkan pikiran dan perilaku kita. Bila kita berpikir, “Saya yakin bisa mendapatkan pekerjaan ini,” maka kita akan berusaha untuk mendapatkannya. Selama proses interview, kita akan menunjukkan keyakinan diri dan kemampuan kita, dan karena itu kemungkinan bagi kita untuk diterima juga lebih besar.

Namun bila kita mengatakan pada diri kita sendiri, “Lamaran saya pasti akan ditolak,” maka besar kemungkinan kita tidak akan berusaha untuk menunjukkan keyakinan dan kemampuan diri kita, dan karena itu, lamaran kita pun ditolak.

Maka, sangatlah penting untuk “menulis kembali naskah” self-talk kita yang negatif menjadi positif. Seperti menghapus “rekaman” mental yang biasanya kita putar ketika menghadapi tekanan, dan menggantikannya dengan “rekaman” yang baru.

Ada beberapa pola berpikir yang sering kita miliki, khususnya pola yang negatif, yakni:

1. Pola Pikir Hitam Putih (Kalau kita tidak sukses sempurna, berarti kita adalah pecundang sempurna!)
  • Saya berasal dari kota kecil, dan semua orang disini dari kota yang lebih besar. Bagaimana mungkin saya bisa bersaing dengan mereka.
  • Oke, sekarang giliran saya. Saya harus menunjukkan kepada mereka betapa hebatnya saya.
2. Pola Pikir Katastrophik (Membesar-besarkan signifikansi sebuah kejadian!)
  • Ini moment yang paling memalukan sepanjang hidup saya!
  • Tidak pernah ada orang yang menghina saya sedemikian rupa seperti yang baru saja dia lakukan!
3. Pola Pikir Pesimistik (Hanya melihat dari sisi negatif dan membayangkan yang terburuk!)
  • Saya tidak pernah punya teman baik sebelum ini. Apa yang membuat saya mengira saya bisa mendapatkannya sekarang?
  • Saya sudah tahu saya tidak bisa! Buang waktu saja!
4. Self-fulfilling Prophecy
  • Begitu mulai makan es krim, saya tidak bisa berhenti!
  • Saya tidak bisa melakukan aktifitas saya tanpa di dahului dengan secangkir kopi di pagi hari.
5. Pernyataan “Harus” (Dikendalikan dengan seperangkat peraturan yang kaku!)
  • Saya seharusnya lebih banyak berlatih. Kini kesempatannya sudah hilang.
  • Saya tidak boleh makan setelah jam 6.00 sore, atau seluruh kalori yang saya makan akan menjadi lemak.
6. Pola Pikir “Ini bukan salah saya” (Mengalihkan tanggung jawab atas tindakan kita)
  • Kalau bukan karena dia, saya pasti dipilih untuk posisi itu.
  • Kalau saja saya punya lebih banyak waktu, saya pasti akan berhasl.
7. Menerka Pikiran Orang (Mengasumsikan orang berpikir yang buruk terhadap kita!)
  • Tidak ada orang yang akan tertarik dengan pembicaraan saya.
  • Lihat.. mereka semua merendahkan saya.
8. Discounting (tidak bisa menerima fedback positif!)
  • Mau kasih saya nasehat? Dia pikir dia siapa? Hah?
  • Saya tahu, dia hanya pura-pura memberi masukan. Tapi tujuan sebenarnya adalah mempermalukan saya di meeting tadi.
9. Pola Pikir Perbandingan (selalu membandingkan diri dengan orang lain)
  • Apapun yang saya lakukan, dia selalu selangkah lebih maju dibanding saya!
  • Ya, kamu bisa karena kamu memiliki sumber daya yang lebih besar.
Cara untuk memiliki self talk yang positif dan menghilangkan self talk yang negatif sebetulnya sederhana. Pertama, sadarilah cara kita berkomunikasi dengan diri sendiri. Bila kemudian kita menyadari bahwa kita sedang melakukan self talk yang negatif, maka hentikanlah saat itu juga. Segera katakan pada diri sendiri, “STOP!!”

Kemudian gantilah self talk negatif dengan yang positif. Awalnya, ini mungkin akan membuat kita merasa sedikit canggung dan aneh. Karena sebetulnya kita tidak mungkin memilih kata apa yang akan kita ucapkan, bahkan kepada diri sendiri, karena kata-kata itu keluar begitu saja. Ia adalah kata yang biasa kita ucapkan. Tapi jangan khawatir. Bila kita terus berlatih, maka cepat atau lambat kebiasaan yang baru akan menggantikan kebiasaan yang lama.

Semua kebiasaan bisa dipelajari. Awalnya, kebiasaan itu kita bentuk, dan kemudian ia membentuk kita dan hidup kita. Tapi point yang paling utama adalah bahwa semua kebiasaan yang kini kita miliki awalnya dibentuk oleh kita sendiri.

Karena itu, kita bisa mengubahnya. Pilihan untuk berubah atau tidak ada di tangan kita. Dan pilihan itulah yang akan menentukan perjalanan kita menuju sukses dalam setiap aspek kehidupan kita.

Cara Mudah Berbicara Dengan Part atau Bagian Diri

Sejak buku The Secret of Mindset beredar, khususnya edisi hardcover yang ada bonus CD Ego State Therapy, saya mendapat banyak respon mengenai pengalaman pembaca buku yang menggunakan CD ini untuk berdialog dengan diri sendiri.

Ada yang dengan mudah bisa langsung berbicara dengan Part atau Ego State mereka. Ada yang kadang bisa kadang nggak, sepertinya si Part ini agak “nakal”. Ada juga yang sudah mencoba berkali-kali tapi tetap belum bisa berkomunikasi dengan Part mereka.

Mengapa berbicara dengan Part ini gampang-gampang susah?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang sulit berkomunikasi dengan Part:

1. Perasaan Takut
Yang paling utama adalah perasaan takut karena berpikir bahwa yang ia ajak bicara adalah suatu entitas atau”makhluk” yang masuk ke dalam dirinya, seperti orang yang kerasukan. Padahal pandangan ini sungguh tidak tepat dan tidak berdasar.

Jika perasaan takut dan tidak nyaman ini muncul sebelum berbicara dengan Part maka bisa dipastikan tidak akan terjadi dialog sama sekali. Mengapa? Karena perasaan takut ini mem-block atau menghambat proses komunikasi.

Apa sih sebenarnya Part ini?
Part atau Ego State adalah Bagian dari diri kita. Bagian ini paling mudah diamati atau disadari kegiatannya saat kita baru bangun tidur. Biasanya akan ada dua Bagian Diri yang berdialog. Satu Bagian mau kita segera bangun.Satu Bagian lagi mau kita tetap santai berbaring lima menit lagi.

Dialog antar Bagian juga bisa dirasakan atau diamati saat kita hendak memutuskan sesuatu. Biasanya minimal akan ada dua Bagian yang saling berkomunikasi dan mengajukan argumentasi mereka masing-masing.

Jadi, anda jelas sekarang bahwa Part ini sebenarnya tidak lebih dari program pikiran yang ada di pikiran bawah sadar. Part beroperasi dengan pemikiran, memori, preferensi, logika berpikir, paradigma, keyakinan, nilai hidup, belief, sikap, perilaku, dan kebiasaan mereka yang unik.

2. Pikiran Kurang Rileks
Yang membuat pikiran sulit rileks adalah adanya perasaan takut. Alasan lainnya teknik rileksasi yang digunakan tidak tepat karena tidak sesuai dengan tipe sugestibilitas. Yang sulit berdialog dengan Part biasanya mereka yang (sangat) analitikal. Untuk mengatasi hal ini maka pikiran perlu dibuat rileks.

Mengapa pikiran perlu rileks?
Ceritanya begini. Biar mudahnya saya akan menggunakan analogi laut dan ikan paus. Ikan paus menghabiskan 90% waktunya di dalam air. Jadi mereka jarang sekali muncul ke permukaan. Kalaupun naik ke permukaan mereka hanya menyeburkan udara kotor dan menghirup udara segar. Setelah itu masuk lagi ke dalam laut.

Kita akan tahu ada ikan paus naik ke permukaan dari semburan air yang muncrat tinggi ke udara. Dari kejauhan kita tetap bisa melihat semburan ini. Tapi dengan satu syarat yaitu semburan hanya bisa dilihat bila laut dalam kondisi tenang. Namun bila saat itu laut sedang bergolak, ada gelombang besar, dan petir menyambar, atau bahkan badai, maka akan sangat sulit melihat semburan air yang dikeluarkan ikan paus.

Ikan paus ini sama dengan informasi yang berasal dari pikiran bawah sadar (theta) dan nirsadar (delta). Permukaan laut sama dengan beta. Bila beta sangat aktif maka pikiran bergolak. Bila saat pikiran bergolak dan ada banyak buah pikir (thought) atau bentuk-bentuk pikiran yang muncul dan tenggelam dengan cepat, dan misalnya pada saat itu ada informasi dari pikiran bawah sadar/nirsadar yang naik ke permukaan maka akan sulit dikenali. Namun bila pikiran kita tenang, beta kita rileks, maka kita bisa dengan mudah mengenali informasi yang muncul ke “permukaan”.

Lalu, apa sih sebenarnya yang terjadi saat kita berdialog dengan Part?

Saat berdialog maka kita mengajukan pertanyaan yang sangat spesifik, ini adalah aktivitas gelombang beta, dan pertanyaan ini selanjutnya turun dari beta melalui alfa, jembatan ke bawah sadar, masuk ke theta atau delta, dan dari sini akan ada jawaban yang muncul, dan melalui proses yang sama, naik ke alfa, terus ke beta, dan kita mendapatkan jawaban.

3. Pertanyaan yang Diajukan Tidak Spesifik
Banyak orang membuat kesalahan dengan mengajukan pertanyaan yang tidak spesifik, misalnya, “Mengapa saya kok belum sukses?”

Bila dilihat sepintas pertanyaan ini sepertinya sudah benar. Namun pikiran bawah sadar akan bingung. Mengapa? Karena sukses yang dimaksud di aspek yang mana? Apakah di aspek spiritual, finansial, relasi, emosi, fisik, mental, materi, atau apa?

Kalau pertanyaannya tidak spesifik maka akan ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, kita tidak akan mendapat jawaban. Kedua, jawaban muncul tapi tidak seperti yang kita harapkan.

Berbicara dengan Part sama dengan kita menghubungi satu perusahaan besar. Saat telpon masuk ke operator maka kita harus spesifik minta disambungkan ke divisi (Bagian) mana. Jika tidak maka kita bisa salah dihubungkan dengan Bagian yang tidak ada kepentingannya dengan keperluan kita. Dan saat sudah tersambung ke Bagian itu kita perlu mengajukan pertanyaan yang spesifik agar juga mendapat jawaban yang spesifik seperti yang kita inginkan atau butuhkan.

4. Berharap Mendengar Suara Bisikan
Pemahaman keliru ini yang sering dipegang banyak orang. Mereka berpikir bahwa berbicara dengan Bagian sama seperti mendengar ada suara yang dibisikkan ke telinga mereka. Jadi saat mereka mengajukan pertanyaan, mereka berharap jawabannya muncul dalam suara yang didengar oleh telinga mereka seperti kalau berbicara dengan seseorang.

Part berkomunikasi bukan dengan cara seperti ini. Part berbicara dengan menggunakan self-talk atau internal dialog. Suara ini “didengar” dari dalam, bukan dari luar. Ada yang menyebutnya dengan suara hati.

5. Merasa Gagal Karena Tidak Bisa Melihat Part
Ada juga yang merasa tidak bisa berkomunikasi dengan Part karena merasa tidak bisa melihat Part ini. Sebenarnya kita tidak harus atau perlu melihat Part. Kita bisa menggunakan “pendengaran dalam” atau perasaan kita. Jadi, tidak harus melihat wujud Part.

Bagi yang visual maka Part bisa muncul dalam bentuk tertentu. Namun bagi yang auditori maka cukup hanya mendengar Part bicara. Kalau yang kinestetik, gunakan perasaan untuk mengerti apa yang disampaikan Part.

6. Terlalu Berharap Bisa Berkomunikasi Dengan Part
Sikap yang terlalu berharap untuk bisa berbicara dengan Part justru akan menghambat proses komunikasi. Saat kita sangat ingin maka saat itu pula pikiran sadar kita sangat aktif. Hal ini berarti beta kita akan sangat tinggi. Dalam kondisi ini komunikasi dengan Part pasti sulit dilaksanakan.

7. Niat Kurang Kuat
Ini juga salah satu penyebab sulitnya komunikasi dengan Part. Saat kita kurang niat atau tidak serius maka pikiran bawah sadar tidak akan melayani permintaan kita untuk berkomunikasi dengan Part. Niat ini berfungsi sebagai drive untuk mendorong pertanyaan kita turun dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar dengan cepat dan efektif.

Sebelum berkomunikasi kita perlu meniatkan untuk bertemu dengan Part ini. Anda perlu spesifik sekali. Part yang mana yang ingin anda ajak berkomunikasi.

8. Memang Tidak Ada Masalah
Seringkali orang berpikir mereka punya masalah, padahal sebenarnya tidak. Jika ini yang terjadi maka saat kita hendak berkomunikasi dengan Part maka sudah tentu tidak ada komunikasi. Lha, memang nggak ada masalah kok cari-cari masalah? Mengapa harus memaksa ada jawaban padahal tidak ada jawaban itu sebenarnya adalah jawaban yang sesungguhnya?

Lalu, bagaimana caranya untuk berkomunikasi dengan Part?

Ada tiga cara untuk berkomunikasi.
Pertama
, anda hanya menggunakan modalitas auditori atau suara. Caranya sebenarnya sangat mudah. Coba tutup mata sejenak. Dan dalam kondisi ini bertanyalah kepada diri sendiri, cukup bertanya di dalam hati, “Siapa nama lengkap saya?”, dan nantikan jawabannya. Saat anda mendapat jawaban maka sebenarnya anda telah bisa berkomunikasi dengan Part anda.

Coba tanyakan lagi beberapa hal kepada diri anda sendiri dan nantikan jawabannya. Dengan anda mengenali cara Part anda berkomunikasi, bisa merasakan atau “mendengar” suara Part, maka selanjutnya anda bisa melakukan proses yang sama namun dengan mengajukan pertanyaan lain yang berhubungan dengan masalah anda.

Cara kedua adalah dengan membayangkan Part ini keluar dari tubuh anda, tentunya anda membayangkan atau melakukan visualisasi, Part berada di depan anda, dan selanjutnya anda bertanya kepadanya. Dalam hal ini anda menggunakan dua modalitas sekaligus yaitu visual dan auditori. Anda melihat bentuk Part dan mendengar jawabannya.

Cara ketiga adalah dengan hanya menggunakan perasaan. Saat anda bertanya kepada Part, tidak harus muncul gambar, tidak harus ada suara yang terdengar, yang penting rasakan “jawaban” dari Part. Cara ini sangat efektif digunakan oleh orang kinestetik.

Nah, kalau sudah mahir melakukan komunikasi dengan Part maka kita tidak harus masuk kondisi rileks dulu. Saya paling sering berkomunikasi dengan Part saat sedang mengendarai mobil. Pada saat ini pikiran sadar saya sedang sibuk memperhatikan jalan sehingga tidak menganggu proses komunikasi saya dengan pikiran bawah sadar. Selain itu saya juga menggunakan kesempatan saat meditasi di pagi hari untuk berkomunikasi dengan Part. Saat pikiran tenang, hening, dan rileks, maka saat itu adalah saat yang paling pas dan nyaman untuk berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar atau Part.

Namun jangan salah mengerti ya. Saya tidak setiap hari mencari Part untuk diajak komunikasi. Saya hanya melakukan bila dirasa perlu. Kalau sedikit-sedikit cari Part, sedikit-sedikit cari Part, cari Part kok sedikit… eh.. salah, maksud saya kalau terus-terusan cari Part maka ini namanya kurang kerjaan.
SELAMAT BERLATIH SECARA MANDIRI, SALAM DAMAI, SALAM PERUBAHAN, & SALAM SUKSES.

Minggu, 01 Juli 2012

Cakra Manusia


Chakra manusia dominan banyak orang mengatkan berasal dari tubuh manusia dan di hasilkan oleh manusia dengan bermacam-macam cara seperti Meditasi,spritual,yoga,bertapa,chi kung,thai chi,dan belah diri lainnya itu,akan tetapi setiap chakra tidak semua orang dapat memilikinya karena chakra dari tubuh manusia itu dapat di
hasilkan oleh dirinya sendiri seperti banyak spritual,Meditasi,yoga,bertapa,senam tenaga dalam,chi kung,thai chi dan sebaginya itu bisa terhujut dengan cahaya aura yang ada di miliki oleh tubuhnya dengan pengolahan chakra yang ada di dalam tubuhnya itu,namun semua itu bisa terhujut apabilah banyak latihan dan megelolanya dengan baik, setiap manusia kalau melakukan spritual atau Meditasi tentunya apa yang di cari selain pencerahan sempurna dan keseimbangan batin,pikiran, kesadaran,dan pengendalian diri sampai dengan hal yang lain,sehingga banyak orang melakukan spritual dan Meditasi banyak mencari atau tidak mencari apa inti sebenarnya dari pengendalian diri dan pengolahan diri itu, jadi semua kembali kepada kita masing-masing apa yang ingin di cari di dalam kehidupan dalam tubuh ini sebagai tempat untuk ritual dan Meditasi itu dan menjalakan semua aktivitas kehidupan sehari-hari ini yang kurang sempurna dan kembali ingin menyempurnakan kehidupan ini lebih baik dari sebelumnya itu,alangka baik semua itu mulai untuk berlatih baik spritual, Meditasi,yoga dan sebaginya yang tujuan untuk memperbaiki kehidupan yang banyak kekurangan dan menyempurnakan hidup ini ketujuan yang lebih baik.

Chakra manusia dapat di bangkitkan oleh dirinya sendiri dengan banyak melatih diri spritual dan Meditasi pada jaman dahulu banyak melakukan praktek spritual dan Meditasi dengan tujuan ingin dekat dan bersatu dengan Maha pencipta alam semesta Tuhan Yang Maha Esa itu dan bersatu dengan semua Energy alam semesta itu dan terus-menerus sampai menemukan hubungan chakra dan energy yang di hasilkan dan hubungan kepada alam semesta dengan kekuatan-kekuatan alam semesta itu,sehingga jamana dahulu sangat sulit untuk memperdiksi setiap chakra yang di hasilkan oleh spritual dan Meditasi sehingga cuman muncul simbul-simbul chakra yang tergambar dan tertulis di bermacam-macam kitab suci dan buku spritual yang lain,seperti kalau di india dan dalam agama hindu dan Buddha dengan lambang chakra dengan simbul tulisannya,dan sedangakan di jalan sekarang ini yang makin maju dengan teknologi tinggi ini semua bisa di lihat dengan penemuan dari manusia itu sendiri,seperti halnya dengan sken aurah manusia dan melihat chakra manusia dengan mesin canggih seperti sken foto,komputer,dan mesin penditeksi aurah dan sebaginya yang tujuan untuk mengetahui lebih dalam apa itu chakra dan kegunaanya untuk apa....?dan sebaginnya,sehingga manusia sekarang mencari dan mencari tahu terus-menerus dengan teknologi yang ada itu.

Chakra manusia dengan spritual tentunya dengan banyak melakukan spritual dan ritual pemujaan dan penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Alam semesta yang tentuya dengan mantra suci ,paritta suci,kitab suci,yang tertulis dalam kata-kata ritual dan pemujahan itu,sehingga tujuan awalnya dengan pencapaian batin dengan pencipta alam semesta itu,sehingga menyatu dengan energy alam semesta itu,
dan pengolahan dan latihan diri pun tercapai di dalam dirinya,jadi muculah chakra-chakra yang di hasilkan itu dari setiap ritual dengan penyatuhan energy dirinya sendiri dan alam semesta itu terjadi dan chakra-chakra yang ada di dalam dirinya sendiri pun aktiv dan mempunyai kekuatan spritual itu.

Pengelolahan atau latihan chakra sangat muda yang penting banyak latihan ritual atau Meditasi dan chakra sebenarnya merupakan roda yang berputar seperti bunga teratai yang berputar kanan dan kiri bagaikan roda yang berputar dan dalam bahasa sansekerta berarti roda berputar chakra merupakan metafisika untuk spritual dan Meditasi yang terdapat dalam organ tubuh manusia itu yang di dalam alam semesta terkandung 5 unsur elemen energy itu,seperti unsur api,air,tanah,kayu,dan logam dan chakra yang ada di dalam tubuh manusia itu seperti roda yang berputar dan seperti teratai yang berkembang dan berputar.Ada tujuh chakra utama di dalam tubuh manusia itu antara lainnya :

1.chakra Sahasrara (chakra Mahkota atau pintu gerbang energy spiritual)
Chakra Sahasrara terletak pada ubun-ubun kepala. Chakra ini dapat terus berkembang jika dialiri energi Metafisika Spiritual,dan Meditasi energi Metafisika 5 Unsur Alam Semesta (Unsur Api,Air,tanah,kayu,logam), dan energi Shaktiphat dari chakra Kundalini (Mooladhara). Kita dapat mengalirkan energi ini melalui jalannya chakra Kundalini melalui jalur Sushumna, nadi Ida dan nadi Pingala.
Sifat chakra Sahasrara ini adalah memiliki energi Spiritual yang lebih tinggi dibandingkan dengan lima chakra utama lainnya (selain chakra Ajna) dan memiliki energi 5 unsur yang sedikit rendah. Oleh karena itu, energi dari chakra Sahasrara ini bersifat dingin dan kaya dengan energi Spiritual. Chakra Sahasrara berguna sebagai pintu gerbang masuknya energi Spiritual yang telah diperoleh dari chakra Shing Chi Outer Body. Dalam proses keseimbangan chakra, energi chakra ini dapat diseimbangkan dengan chakra Kundalini

2.chakra Ajna (chakra mata ketiga atau indra keenam dan chakra spiritual pada tubuh manusia )
Chakra Ajna terletak di tengah-tengah antara alis mata kanan dan kiri. Chakra Ajna dapat terus dibangkitkan dan berkembang jika terus dialiri energi Metafisika Spiritual, dan Meditasi energi Metafisika 5 Unsur Alam Semesta (Unsur Api,Ai,tanah,kayu,logam) dan energi Shaktiphat dari chakra Kundalini (Mooladhara).
Chakra Ajna ini memiliki energi Spiritual yang lebih tinggi dibandingkan enam chakra utama lainnya, dan juga lebih tinggi dibandingkan dengan chakra Sahasrara. Chakra Ajna merupakan chakra Spiritual pada tubuh manusia dan memiliki energi 5 Unsur Alam Semesta yang sedikit rendah sehingga energi chakra Ajna ini lebih dominan dalam pembangkitan spiritual. Dalam proses keseimbangan chakra, chakra ini dapat diseimbangkan dengan chakra Ajna baik depan dan belakang (otak depan & belakang bagian kiri & kanan).

3.chakra visudhi (chakra tenggorokan)
Chakra Visudhi terletak pada tenggorokan. Chakra ini dapat terus dibangkitkan dan berkembang jika chakra ini terus dialiri energi Metafisika Spiritual dan Meditasi energi Metafisika 5 Unsur Alam Semesta dan energi Shaktiphat dari chakra Kundalini (Mooladhara).
Sifat chakra Visudhi adalah memiliki energi Spiritual yang cukup seimbang. Chakra ini juga sedikit lebih seimbang dibandingkan chakra Sahasrara dan chakra Ajna karena chakra Visudhi merupakan chakra penyeimbang dari segala hawa nafsu yang terdapat pada chakra Svadhistana pada tubuh manusia. Chakra Visudhi memiliki energi 5 Unsur Alam Semesta yang cukup seimbang sehingga energi chakra Visudhi merupakan regulator (pengatur) keseimbangan segala hawa nafsu tubuh manusia. Dalam proses keseimbangan energi, energi chakra Visudhi dapat diseimbangkan dengan chakra Svadhistana.

4.chakra Anahata (chakra jantung)
Chakra Anahata terdapat pada jantung manusia. Chakra ini merupakan penggerak dan penyeimbang detak jantung manusia, dan menggerakkan darah yang masuk dan keluar baik melalui bilik kanan dan bilik kiri maupun melalui serambi kanan dan kiri. Chakra Anahata juga mengendalikan pembuluh-pembuluh darah pada jantung dan pada seluruh tubuh.
Chakra Anahata dapat terus bangkit dan berkembang jika chakra ini dialiri energi Spiritual dan energi 5 Unsur Alam Semesta dan energi Shaktiphat dari Chakra Kundalini (Mooladhara).
Chakra Anahata memiliki keseimbangan dalam energi, terutama energi Spiritual dan energi 5 Unsur Alam Semesta. Chakra ini bersifat sebagai pembangkit dan penyeimbang sehingga dalam proses keseimbangan energi pada chakra, chakra Anahata dapat menyeimbangkan kekuatan daya tahan tubuh yang terbesar yang berasal dari chakra Manipura (Chakra Pusar).

5.chakra Manipura (chakra pusar)
Chakra Manipura terletak pada pusar manusia. Chakra ini merupakan inti kekuatan daya tahan tubuh manusia yang terbesar. Chakra Manipura dapat mengoordinasi seluruh kegiatan dari sistem saluran pencernaan manusia . Oleh karena itu, chakra Manipura merupakan inti penggerak dari organ-organ pencernaan, seperti usus besar, usus kecil, usus halus, usus 12 jari, usus buntu, ginjal, dan lambung. Chakra ini merupakan penyeimbang energi murni yang telah diperoleh dari saluran pencernaan.
Chakra Manipura dapat terus berkembang dan aktif jika dialiri energi Spiritual dan energi 5 Unsur Alam Semesta dan energi Shaktiphat dari Chakra Kundalini (Mooladhara). Chakra ini memiliki keseimbangan yang baik antara energi Spiritual dan energi 4 Unsur Alam Semesta sehingga chakra ini bersifat sebagai penyeimbang energi pada saluran pencernaan. Dalam proses keseimbangan energi chakra, chakra Manipura dapat diseimbangkan dengan chakra Anahata.

6.chakra Svadhistana (chakra Sex atau Chakra alat kelamin)
Chakra Svadhistana terletak pada alat vital manusia. Chakra ini memiliki keseimbangan energi Spiritual dan energi 5 Unsur Alam Semesta yang cukup seimbang dan selaras. Namun, ketidakseimbangan dapat terjadi jika chakra Svadhis-tana yang bangkit maksimal tidak diseimbangkan oleh chakra Visudhi sehingga hawa nafsu manusia tidak dapat terkendali.
Chakra Svadhistana berfungsi sebagai pengendali urin yang diedarkan dari ginjal dan menyeimbangkan kadar urin terhadap racun-racun seperti kreatinin dan urium. Selain itu, chakra ini juga menyeimbangkan hormon ovum dan sperma serta hormon insulin dan hormon adrenalin —yang jika tidak seimbang dapat menyebabkan kadar gula yang menurun dan kadar gula yang menaik atau mengendap (gula darah).
Chakra ini dapat terus berkembang dan aktif jika chakra ini dialiri energi Spiritual dan energi 5 Unsur Alam Semesta dan energi Shaktiphat dari Chakra Kundalini (Mooladhara).

7.chakra Mooladhara (chakra kundalini atau chakra dasar)
Chakra Mooladhara (Kundalini) terdapat pada dasar tu-lang ekor. Chakra ini merupakan inti dari inti awal pem-bangkitan chakra lainnya. Kebangkitan chakra Mooladhara (Kundalini) merupakan kebangkitan yang sangat dahsyat karena dapat membangkitkan chakra-chakra lainnya pada seluruh chakra tubuh manusia, ketujuh chakra lainnya, jalur Sushumna, nadi Ida, dan nadi Pingala. Karena mempunyai energi cadangan (spare energy) yang lebih tinggi dari chakra-chakra lainnya, chakra Mooladhara mempunyai keistimewaan, yaitu hanya chakra ini yang dapat menuju ke seluruh cakra yang berada pada chakra Jasad.
Energi Spiritual, energi 5 Unsur Alam Semesta, energi Shaktiphat, dan energi cadangan pada chakra ini sangat mak-simal dan sangat seimbang sehingga dapat berfungsi sebagai penyeimbang dan penyelaras seluruh energi pada tubuh manusia.
Chakra ini memiliki sifat penyeimbang dan pengatur segala yang ada pada tubuh manusia, seperti:

* Sebagai penyeimbang dan pengatur organ-organ utama pada tubuh, seperti lima organ Yin (jantung, paru-paru, limpa, ginjal, dan hati) dan lima organ Yang (usus besar, usus halus, usus 12 jari, usus buntu, dan lambung)
* Sebagai pengatur energi pada tubuh
* Sebagai pengatur hormon pada tubuh
* Sebagai pengatur sirkulasi darah, air, serat makanan, dan gizi pada tubuh.