Selasa, 24 Juli 2012

SEJARAH PON-PES AL-IHSAN JRANGUAN

                                 " PONDOK PESANTREN AL IHSAN
 ASSALAMU ALAIKUUM WR.WB. Silsilah/sejarah pondok pesantren dan desa jranguan, berawal dari abdi sekaligus santri dari kerajaan bangkalan yang bernama AHMAD,(Raden Ahmad) sekian lama beliau mengabdi pada raja bangkalan sampai suatu saat beliau di tugaskan oleh sang raja supaya berjalan ke timur daya bangkalan, sang raja berkata,, wahai ahmad pergilah engkau dengan restuku ke arah timur hingga nanti engkau akan menjumpai sebuah sinar dari bumi yang tembus ke langit, di situ engkau akan menemukan sebuah kuburan, rawatlah kuburan itu dan tinggalah di sana maka engkau akan menjadi orang yang selamat dunia dan akhiratmu, lalu tampa ragu dan dengan hati yang ta'at berangkatlah dia (ahmad) ke arah yang di tunjukkan sang raja, hingga akhirnya pada suatu malam beliau melihat sebuah cahaya berwarna biru yang terpancar dari bumi hingga menembus langit, maka beliau hampiri sinar tersebut, dan ternyata cahaya biru itu keluar dari sebuah kuburan di tengah semak2 di sebuah pinggir gunung dan persis di samping kuburan tersebut terdapat sebuah mata air yang sangat jernih, lalu beliau meraba kuburan itu dan beliau berkata,, mungkin ini kuburan yang di maksud oleh baginda raja, beliau (ahmad) termenung hingga ia tertidur, dan pada ke esokan harinya beliau menebas pohon2 dan ranting2 yang ada di sekitr kuburan  dan beliau membersihkan kuburan itu, hari demi hari waktu demi waktu beliau lalui dengan sabar hingga pada suatu ketika beliau merasa kesepian karna selalu sendiri, maka suatu hari beliau berjalan kesebrang gunung dan beliau bertemu dengan seorang pengembala, ( dalam bahasa madura oreng nguan) lalu beliau mengajak pengembala tadi untuk tinggal bersama beliau sekaligus di angkat jadi santri dan di ajari ilmu agama( hukum islam) sejak saat itu beliau memberi nama tempat itu dengan jerenguan dalam arti (ajere reng nguan)dalam bahasa madura, yang artinya mengajak/mengajari pengembala. dari situlah terbentuk sebuah langgar/mosolla yang di dirikan beliau untuk mengajar santri, dan hari ke hari santri semakin bertambah karena si pengembala tadi tiap hari mengajak teman2 nya untuk belajar di situ sedikit demi sedikit santri semakin bertambah hingga akhirnya terbentuk sebuah pondok pesantren, sampai kini pun pondok tersebut bertambah besar sampai saat ini pondok tetap berdiri yang mana sekarang di asuh oleh al mukarrom KH, MAHRUS BIN KH, ABD MALIK BAIDHOWI dan semoga pesantren itu akan bertambah besar begitu pula pesantren2 yang lain agar supaya kita bisa mengambil hikmah bisa menaruh(memondokkan anak2 kita ke lingkungan pesantren untuk menuntut ilmu agama sebagai bekal dunia dan kelak di hari qiamat, supaya anak2 kita serta generasi muda tidak terjerumus dalam kebodohan hingga tidak tahu akan arti agama yang sesungguhnya, karena dalam sebuah kitab telah di terang kan sebagaimana berikut: طلب العلم فريضة yang artinya: mencari ilmu agama adalah sebuah kewajiban,,!! dan dalam hadith lain: من عمل بلاعلم كشجرة بلا ثمر , yang artinya: barang siapa berbuat sesuatu tampa ilmu pengetahuan laksana pohon tak berbuah, maka setiap amal yang dikerjakan dengan asal2an niscaya amalan itu tidak akan ada hasilnya, oleh sebab itu marilah kita asuh anak2 kita menuju kebenaran dengan cara memondok kan mereka ke pesantren karena kemungkinan kita tidak akan mampu untuk mengasuh mereka sendiri karena kita sudah terlalu banyak tugas untuk menyambung hidup dan membiayai keluarga kita jadi alangkah baiknya kalau kita menaruh anak kita ke pesantren karena di sana ada guru2/ ustad yang bisa mengajarkan anak2 kita ilmu agama yang bisa menjauhkan generasi muda dari ke jahilan yang bisa menjatuhkan mereka ke dunia bebas, marilah kita memberi bekal anak2 kita ilmu agama yang bisa membawa mereka ke jalan yang benar dan menuju ketenangan dunia akhirat, demikian lah serangkain kata mengenai sejarah pon pes dan desa jranguan beserta sedikit saran untuk bisa kita renung kan semoga ada fa'idahnya dan mohon ma'af bila mana ada kata2 yang kurang berkenan di hati anda para pembaca, akhirnya WASSALAMU ALAIKUM WR,WB