Contoh tafsir
isyari al-Alusi
Yaitu ketika beliau menafsirkan ayat 61 surat al-naml,
أَمَّنْ جَعَلَ الْأَرْضَ
قَرَارًا وَجَعَلَ خِلَالَهَا أَنْهَارًا وَجَعَلَ لَهَا رَوَاسِيَ وَجَعَلَ
بَيْنَ الْبَحْرَيْنِ حَاجِزًا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا
يَعْلَمُونَ
“Atau siapakah yang telah
menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di
celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan
menjadikan suatu pemisah antara dua laut[1103]? Apakah
disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari
mereka tidak mengetahui.” (QS. al-naml,61)
al-Alusi
menafsirkan ayat diatas seperti ini: Atau siapakah
yang telah menjadikan bumi seumpama jiwa, sebagai tempat
berdiam dalam tubuh manusia, dan yang menjadikan sungai-sungai di
celah-celahnya yang merupakan bisikan hawa nafsu, dan yang
menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya diumpamakan panca indra
manusia dan menjadikan suatu pemisah yaitu hati diantara
dua laut yaitu lautan ruh dan lautan jiwa,[1] Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?
Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.”
catatan: yang
bergaris adalah tafsir isyari, ini hampir sama dengan faham kejawean yang
menggambarkan manusia seperti alam semesta, Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar