Selasa, 01 Mei 2012

TUGAS: UTS. Metodologi Penelitian


NAMA: MUHYI ABDURROHIM
NIM    : 082092011
TUGAS: UTS. Metodologi Penelitian

Judul:
 Kajian Kritis Pemikiran Ibn Taimiyyah Tentang Takwil Ayat-Ayat Mutasyâbihât
Pengarang:
 Abdulloh Dardum
Tahun:2010
Tempat : STAIN JEMBER
Ringkasan Rumusan Masalah:
         1. Bagaimana pemikiran Ibnu Taimiyyah tentang takwil ayat-ayat mutasyâbihât?
 2. Bagaimana takwil ulama salaf dan khalaf atas ayat-ayat mutasyâbihât?
         3. Bagaimana dampak dari penolakan Ibn Taimiyyah atas takwil ayat-ayat                    mutasyâbihât? mutasyâbihât?
Ringkasan Hepotesis:
            Ibn Taimiyyah termasuk salah seorang tokoh yang ajaran-ajarannya banyak diikuti dan dikembangkan oleh sekte Wahâbi.
            Pemahaman yang keliru atas ayat-ayat mutasyâbihât terutama yang berkaitan dengan sifat-sifat Tuhan akan mengantarkan kepada paham tasybîh (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya) dan tajsîm
Ringkasan teori-teori Utama:
            secara operasional penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), yaitu suatu cara pengumpulan data mengenai suatu masalah melalui pengkajian literatur yang berhubungan dengan pembahasan. Di samping itu, penelitian ini adalah masuk ke dalam jenis penelitian verifikatif (بحث تصحيحي) yang digunakan untuk menguji suatu teori atau pendapat yang sudah ada.  Dengan demikian dalam penelitian ini, peneliti akan menguji, serta menganalisa pemikiran Ibn Taimiyyah tentang takwil ayat-ayat mutasyâbihât. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif.
Ringkasan Vareabel penelitian:
            Bagi pihak terkait terutama para pembaca diharapkan dapat memperluas akses pengetahuan tentang pemikiran Ibn Taimiyyah tentang takwil ayat-ayat mutasyâbihât.Bagi lembaga STAIN Jember, Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai upaya inovasi ilmiah, sekaligus memperkaya khazanah keilmuan yang cukup aktual, strategis dan marketable serta dapat dijadikan pertimbangan bagi kajian lebih lanjut.

Metode Pengumpulan Data:
            Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Dengan metode ini peneliti akan berusaha untuk mencari data-data yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, baik dari data primer maupun sekunder sebagaimana disebutkan di atas. Adapun alasan yang membuat peneliti memilih metode ini adalah karena dibandingkan dengan metode lain, metode ini tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah.

Metode Analisa Data:
            Untuk menganalisa data-data yang telah berkumpul, baik dari sumber data primer maupun sumber data sekunder, akan dianalisis dengan menggunakan metode muqâran, pertama-tama peneliti akan memusatkan perhatian pada berbagai ayat mutasyâbihât, lalu melacak pendapat Ibn Taimiyyah dan pendapat para ulama baik salaf maupun khalaf, serta membandingkan pendapat-pendapat yang mereka kemukakan.  Dengan demikian, pada akhirnya dapat diketahui bagaimana tingkat akurasi kebenaran pendapat Ibn Taimiyyah tentang takwil ayat-ayat mutasyâbihât.
Kesimpulan Hasil Penelitian:
            Ibn Taimiyyah termasuk salah satu tokoh yang menolak atas takwil ayat-ayat mutasyâbihât. Adapun penolakan Ibn Taimiyyah atas takwil ditegaskannya dalam kitabnya Majmû al-Fatâwâ sebagaimana dijelaskan di muka. Dalam kitabnya tersebut dia mengemukakan bahwa takwil atas ayat-ayat mutasyâbihât tidak pernah dilakukan oleh ulama salaf.
            Dari data-data yang telah peneliti temukan, ternyata tradisi takwil sudah biasa dilakukan oleh para ulama salaf. Hal ini terbukti dari ditemukannya beberapa penakwilan yang telah dilakukan oleh para ulama salaf, seperti Ibn Abbâs, Mujâhid, at-Tabari, al-Bukhâri dan sebagainya. Mereka semua tidak memperlakukan ayat-ayat mutasyâbihât tersebut atas makna zahirnya, melainkan mereka mentakwilnya dengan makna-makna yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran Allah. Oleh karena itu, mereka menafsirkan istiwâ’ dengan kekuasaan Allah, menafsirkan “tangan” dalam ayat yang lain dengan kekuatan dan kedermawanan, menafsirkan ‘ain (mata) dengan perolongan (inâyah) dan pemeliharaan (ri’âyah), menafsirkan “dua jari-jari” dalam hadits “Hati seorang mukmin berada diantara dua jari-jari Tuhan” dengan kehendak (irâdah) dan kekuasaan (qudrah) Allah dan lain sebagainya.
            Penolakan atas takwil akan membawa kepada paham tasybîh (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya) dan tajsîm (menganggap Allah sebagai benda). Oleh karena itu, disebabkan penolakannya atas takwil ayat-ayat mutasyâbihât, Ibn Taimiyyah memiliki pemikiran-pemikiran kontroversial yang berbeda dengan keyakinan mayoritas umat Islam. Di antara dampak dari penolakannya atas ayat-ayat mutasyâbihât adalah keyakinannya yang menganggap bahwa Allah adalah jism (benda), Allah berada di suatu tempat, Allah bergerak, turun dan lain sebagainya.

Kelemahan Penelitian:
            1. Penulis belum Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
            2. Kurang Obyektif, kesimpulan belum berdasarkan fakta.
            3. Tidak ada Inovasi (tidak menemukansesuatu yang baru)
Komentar:
            Penulis kelihatan sekali terpengaruh oleh manhaj sendiri yaitu pengikut         Madzhab Asy’ari (NU) dan kurang menampilkan pendapat-pendapat Ulamayang mendukung faham ibnu Taimiyah dalam hal menolaktakwil seperti imam Malik bin Anas pelopor Madzhab Malikiyah,   imam Ahmad bin Hanbal pelopor Madzhab Hanbaliy dll.
            Tujuan dari penelitian deskriptif yang dipakai oleh peneliti diatas adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian, sementara dalam penelitian diatas tidak kami temukan kategori-kategori diatas secara lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar