HADIS TENTANG KEUTAMAAN AL QUR'AN
PENDAHULUAN
Al-Qur'an
secara hafiah berarti "bacaan sempurna", merupakan suatu nama pilihan
Allah yang sungguh tepat, karena tiada suatu bacaanpun sejak manusia mengenal
tulis-baca yang dapat menandingi Al-Qur'an Al-Karim.
Tiada
bacaan semacam Al-Qur'an yang dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak
mengerti artinya atau tidak dapat menulis dengan aksarnya. Bahkan ia dihafal
huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja dan anak-anak.
Tiada
bacaan seperti Al-Qur'an yang diatur tata-cara membacanya, mana yang dipendekan,
dipanjangkan, dipertebal, atau diperhalus uapanya, dimana tempat yang terlarang
atau boleh atau harus memulai dan berhenti, bahkan diatur pula lagu dan
iramanya sampai kepada etika membacanya.
Tiada
bacaan seperti Al-Qur'an yang dipelajari bukan hanya susunan redaksi dan
pemilihan kosakatanya, tetapi juga kandunganya yang tersurat, tersirat bahkan
sampai kepada pesan yang ditimbulkanya. Semua dituangakan dalam jutaan jilid
buku, generasi demi generasi kemudian apa yang dituangkanya dari sumber yang
tidak pernah kering itu, berbeda sesuai dengan perbedaan kemampuan dan
kecendrungan mereka. Semua itu bisa dibenarkan sepanjang penafsiran tersebut
berdasarkan berdasarkan kaidah-kaidah yang disepakati. Al-Qur'an layaknya
sebuah permata yang memancarkan cahaya berbeda-beda sesuai sudut pandang
masing-masing.
Tiada
bacaan sebanyak kosa-kata Al-Qur'an, yang seimbang jumlah kata-katanya, baik
antara kata dan pandananya, maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya.
contohnya adalah seperti kata hayat (hidup), yang terulang sebanyak antonimny:
maut (kematian), masing-masing 145 kali. Kata yaum (hari) terulang sebanyak 365
kali (sebanyak hari dalam setahun).
Tiada
Bacaan seperti Al-Qur'an yang dijanjikan oleh Allah bahwa siapa yang
membacanya, apalagi menghafal (walaupun tidak faham) dan memahami serta
mengamalkanya, akan mendapat pahala. Berikut ini ada beberapa Hadis Nabi SAW
yang menegaskan tentang keutamaan-keutamaan Al-Qur'an.
1. عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ
الْقُرْآنَ وَعَلَّمَه.
Artinya:
Dari ‘Usman bin ‘Affan ra, ia
berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang paling baik di antara kalian
adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis shahih, hadis diriwayatkan
oleh al-Bukhari, Abu Daud, al-Tirmizi dan al-Darimi
Kesimpulan
Manusia yang paling baik adalah
orang yang mempelajari al-Qur’an dan yang mengamalkannya.
2. عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَ النَّبِيَ اللهِ
صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ جَمَعَ الْقُرْآن مَتَعَهُ الله
بِعَقْلِهِ حَتَى يَمُوْتَ.
Artinya
Dari Anas ra, bahwa Nabi SAW
bersabda, “barang siapa hafal al-Qur’an, maka ia akan diberi kesehatan akal
oleh Allah sampai ia meninggal dunia”.
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Menurut Al-Suyuti, hadis ini
dhaif, diriwayatkan oleh ibnu ‘Adiy dalam kitab al-Kamil, sedangkan menurut
al-Bani hadis ini Maudhu’ (palsu), diriwayatkan oleh Abu Said bin Al-A’rabi
dalam kitabnya al-Mu’jam.
Kesimpulan
- Orang yang hafal al-Qur’an akan
diberi kesehatan akal oleh Allah sampai ia meninggal dunia
3. عَنْ أَبِي أُمَامَةَ البَاهِلِي رَضِيَ الله عَنْهُ
قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ :
اِقْرَؤُوا الْقُرْآنَ, فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةَ شَفِيْعًا لاَِ
صْحَابِهِ.
Artinya:
Dari Abu Umamah Al-Bahlili ra, ia
berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena ia
pada hari kiamat nanti akan datang untuk memberikan syafa’at kepada para
pembacanya.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadits shahih, hadis di
riwayatkan oleh Imam Muslim
Kesimpulan
- Umat Islam di tuntut untuk
selalu membaca Qur’an
- al-Qur’an pada hari kiamat akan
memberikan syafa’at kepada yang membacanya
4. عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ النَّبِىَّ
صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: حَامِلُ الْقُرْآن مَوَقًّى.
Artinya
Dari ‘Utsman ra’ bahwa Nabi SAW
bersabda,: “Orang yang hafal al-Qur’an itu dijaga dari siksa neraka”.
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis dhai’f, hadis diriwayatkan
oleh al-Dalami dalam musnad al-firdaus.
Kesimpulan
- Orang yang hafal al-Qur’an akan
dijaga oleh Allah dari siksa api neraka
5. عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ
أَنَّ النَّبِىَّ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَفْضَلُ عِبَادَةِ
اُمَّتِى تِلاَوَةَ الْقُرْآنَ.
Artinya:
Dari Al Nu’man bin Basyir ra,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Yang paling utama dari ibadah ummatku adalah
membaca Al-Qur’an.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadits dhaif, hadis diriwayatkan
oleh Imam Al-Baihaqi dalam kitab Syua’ab Al-Iman.
Kesimpulan
- Membaca al-Qur’an termasuk
ibadah yang paling utama
6. عَنْ عَائِشَة رَضِيَ الله عَنْها قَالت : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَدَدُ دَرَجِ الْجَنَّة عَدَدُ آي
الْقُرْآن، فَمَنْ دَخَلَ الْجَنَّة مِنْ أَهْلِ الْقُرْآن فَلَيْسَ فَوْقَهُ
دَرَجَةٌ.
Artinya:
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata bahwa
Rasullah SAW bersabda jumlah tingkatan-tingkatan surga itu sama dengan jumlah
ayat-ayat al-Qur’an. Maka tingkatan surga yang dimasuki para pembaca al-Qur’an
adalah tingkatan paling atas, dimana tingkatan laki sesudahnya.
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis hasan, hadis diriwayatkan
oleh al-Baihaqi.
Kesimpulan
- Jumlah tingkatan-tingkatan
surga itu sama dengan jumlah ayat-ayat al-Qur’an.
- Para pembaca al-Qur’an di surga
nanti tempatnya berada di tingkatan paling atas
7. عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ
قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا
مِنْ كِتَابِ اللهِ تَعَالىَ قَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةٌ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا. لاَ أَقُوْلُ "الم" حَرْفٌ : وَلَكِنْ ألِفٌ حَرْفٌ
وَلاَمٌ حَرْفٌ, وَمِيْمٌ حَرْفٌ.
Artinya:
Dari ‘Abdulla bin Mas’ud ra, ia
berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab
Allah (Al-Qur’an), maka ia akan memperoleh pahala satu amall kebajikan, dan
pahala satu amal kebajikan dilipatkan sepuluh kali. Saya tidak mengatakan bahwa
‘Alif-lam-mim’b itu satu huruf, tetapi ‘alif’ adalah satu huruf, ‘lam’ adalah
satu huruf, ‘mim’ juga satu huruf.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadits riwayat At-Tirmidzi dan
Al-Darimi. Menurut Al-Tirmidzi, hadits ini hasan shahih.
Kesimpulan
- Membaca satu huruf dari
al-Qur’an akan mendapatkan pahala satu kebaikan
- Pahala satu kebaikan dari
membaca al-Qur;an akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali
8. عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَتْ قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الَّذِيْ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ
وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةَ الكِرَامِ اليَرَرَةِ. وَالَّذِيْ يَقْرَأُ
القُرْآنَ وَهُوَ يَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌ لَهُ أَجْرَانِ.
Artinya:
Dari ‘Aisyah ra, ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia pandai (hafal)
dalam membacanya, ia akan bersama para malaikat yang menjadi utusan, yang mulia
lagi suci. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an tetapi ia terbata-bata
kesulitan, serta kesukaran dalam membacanya, ia akan memperoleh dua pahala.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis shahih, hadis diriwayat
oleh Imam Al-Bukhari, Muslim, Al-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Al-Darimi.
Kesimpulan
- Orang yang membaca al-Qur’an
dan yang pandai (hapal) membacanya di akhirat nanti akan bersama Malaikat
- Orang yang membaca al-Qur’an
walaupun terbata-bata membacanya akan memperoleh dua pahala
9. عَنْ اَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَى
الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ أَنْ يُحَدِّثَ
رَبَّهُ فّلْيَقْرَأُ القُرْآنَ.
Artinya:
Dari Aas ra, bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Apabila di antara kalian ada yang senang berkomunikasi dengan
Tuhan-nya, maka hendaknya ia membaca Al-Qur’an.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis dhaif, diriwayat oleh
Al-Khatib Al-aghdadi dalam kitab Tarikh Baghdad, dan Al-Dailami dalam kitab
Musnad Al-Firdaus.
Kesimpilan
- Membaca al-Qur’an merupakan
salah satu sarana cara berkomunikasi dengan Allah
10. عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ
النَّبِيُّ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنْ الَّذِي لَيْسَ فِي جَوْفِهِ
شَيْءٌ مِنَ القُرْآنِ كَالْبَيْتِ الْخَرِبِ.
Artinya:
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata,
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak ada
Al-Qur’an sama sekali, tak ubahnya seperti rumah yang rusak.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi,
Ahmad bin Hanbal, Al-Hakim, dan Al-Darimi. Menurut Al-Tirmidzi, hadits ini
hasan-shahih.
Kesimpulan
- Orang yang tidak pernah membaca
al-Qur’an di dadanya (hatinya) ibarat rumah yang rusak
11. عَنْ أَبِي مُوْسَى الأَشْعَرِى قَالَ :قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: المُؤْمِنُ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ
وَيَعْمَلُ بِهِ كَاْلأُتْرُجَّةِ, طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيْحُهَا طَيِّبٌ,
وَالمُؤْمِنُ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَاْلتَّمْرَةِ
طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلاَ رِيْحَ لَهَا, وَمَثَلُ المُنَافِق الَّذِي يَقْرَأُ
القُرْآنَ كَالرِّيْجَانَةِ رِيْحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌ, وَمَثَلُ
المُنَافِقِ الَّذِي لاَيَقْرَأُ القُرْآنَ كَالْحَنْظَلَةِ طَعْمُهَا مُرٌ
وَرِيْحُهَا خَبِيْثٌ.
Artinya:
Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra
berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang mu’min yang membaca Al-Qur’an dan
mengamalkan isinya, ibarat buah jeruk manis, rasanya enak dan baunya harum.
Sedangkan orang mu’min yang tidak membaca Al-Qur’an tetapi mengamalkan isinya,
ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya. Adapun
perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an, maka ibarat minyak wangi,
baunya harum tetapi rasanya pahit. Sedangkan orang munafik yang tidak membaca
Al-Qur’an, ibarat buah kamarogan, rasanya pahit dan baunya busuk.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis shahih, hadis diriwayatkan
oleh Al-Bukhari, Muslim , Al-Tirmidzi, Abu Dawud, Al-Nasai, Ibnu Majah,
Al-Darini, dan Ahmad.
Kesimpulan
- Orang mu’min yang membaca
Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, ibarat buah jeruk manis, rasanya enak dan
baunya harum.
- Orang mu’min yang tidak membaca
Al-Qur’an tetapi mengamalkan isinya, ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis
tetapi tidak ada baunya.
- Orang munafik yang membaca
Al-Qur’an, maka ibarat minyak wangi, baunya harum tetapi rasanya pahit.
- Orang munafik yang tidak
membaca Al-Qur’an, ibarat buah kamarogan, rasanya pahit dan baunya busuk.”
12. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَعَلَّمُوْا القُرْآنَ
وَاقْرَؤُوْهُ وَارْقَدُوْا. فَإِنَّ مَثَلَ القُرْآنَ وَمَنْ تَعَلَّمَهُ فَقَامَ
بِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ مَحْشُوٍ مِسْكًا يَفُوْحُ كُلَّ مَكَانٍ وَمَثَلُ مَنْ
تَعَلَّمَهُ فَرَقَدَ وَهُوَ فيِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ أَوْكِيَ عَلىَ مِسْكٍ.
Artinya:
Dari Abu Huraiarah ra berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda. “Pelajarilah Al-Qur’an dan bacalah, serta
tidurlah kalian. Sebab perumpamaan Al-Qur’an dan orang yang mempelajarinya
kemudian ia mau membacanya, ibarat suatu bejana yang penuh berisi minyak wangi
dimana baunya selalu semerbak dimana-mana. Sedangkan perumpamaan orangyang
mempelajari Al-Qur’an tetapi ia tidur saja, Al-Qur’an hanya di dadanya saja
(tidak dibaca); maka hal itu ibarat bejana yang berisi minyak wangi tetapi
tutupnya diikat rapat-rapat.
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadits hasan riwayat Ibnu Majah ,
Ak\l-Tirmidzi, Al-Nasai, dan Ibnu Hibban.
Kesimpulan
- Orang yang mempelajari
al-Qur’an dan ia membacanya ibarat minyak wangi, baunya harum di mana-mana
- Orang yang mempelajari
al-Qur’an dan ia tiadak membacanya ibarat bejana yang berisi minyak wangi
tetapi tutupnya diikat rapat-rapat.
13. عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ حَسَدَ إِِلاَّ فِي اثْنَيْنِ
: رَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ القُرْآنَ فَهُوَ يَقُوْمُ بِهِ أَنَاءَ اللَّيْلِ وَأَنَاءَ
النَّهَارِ, وَرَجُلٌ أَتَاهُ اللهُ مَالاً, فَهُوَ يُنْفِقُهُ اَنَاءَ اللَّيْلِ
وَأَلأَتَاءَ النَّهَارِ.
Artinya:
Dari Ibnu ‘Umar ra, ia berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hal yang selalu diinginkan oleh
seseorang selain dua perkara. Yaitu seorang yang dianugerahkan kamempuan untuk
membaca atau menghafal Al-Qur’an dan ia selalu membacanya siang dan malam. Dan
seseorang yang dianugerahi harta, dan ia selalu mendermakannya siang dan
malam.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadits shahih riwayat Al-Bukhari,
Muslim, dan Al-Tirmidzi.
Kesimpulan
Ada dua perkara yang selalu di
inginkan seseorang yaitu:
- dianugerahi kamampuan untuk
membaca atau menghafal Al-Qur’an dan ia selalu membacanya siang dan malam
- dianugerahi harta, dan ia
selalu mendermakannya siang dan malam
14. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ
فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ, يَتْلُوْنَ كَتَابَ اللهِ, وَيَتَدَا رَسُوْنَهُ
إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيْتَهُمُ الرَّحْمَةُ
وَحَفَّتْهُمْ المَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ.
Artinya:
Dari Abu
Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada orang-orang yang
berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an,
kecuali mereka akan memperoleh ketentraman, diliputi rahmat, dikitari oleh para
malaikat, dan nama mereka disebut-sebut oleh Allah di kalangan malaikat.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadits shahih, diriwayat Muslim,
Al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Abu Dawud.
Kesimpulan
Orang yang berkumpul di sautu
rumah untuk membaca dan mempelajari al-Qur’an maka akan mendapatkan:
- ketentaraman
- selalu di liputi rahmat Allah
SWT
- dikitara oleh para malaikat dan
- nama-nama mereka disebut oleh
Allah di kalangan Malaikat
15. عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ النَّبِيِّ
صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَكْثِرُوْا مِنْ تِلاَوَةِ القُرْآنِ فِي
بُيُوْتِكُمْ, فَإِنَّ البَيْتَ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ فِي القُرْآنُ يَقِلُّ
خَيْرُهُ وَيَكْثُرُ شَرُّهُ, وَيَضِيْقُ عَلَى أَهْلِهِ.
Artinya:
Dari Ibnu ‘Umar ra, bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah membaca Al-Qur’an di rumah-rumah kalian.
Sebab rumah yang tidak pernah dipakai untuk membaca Al-Qur’an akan sedikit
kebaikannya dan banyak keburukannya, serta penghuninya akan selalu dalam
kesusuahan.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadits dhaif, riwayat Al-Thabrani
dalam kitab Al-Mu’jam Al-Kabir.
Kesimpulan
- Rumah yang tidak dipakai untuk
membaca al-Qur’an sedikit kebaikannya dan bacak kecelekannya
16. عَنْ أَبِى ذَرٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : قاَلَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا اَبَا ذَرٍ, لأَنْ تَغْدُوْ
فَتَعَلَّمَ آيَةُ مِنْ كِتَابِ اللهِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أََنْ تُصَلِّيْ ماِئَةَ
رَكْعَةٍ.
Artinya:
Dari Abu Darr ra, ia berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda kepadanya. “Wahai Abu Dzarr. Kamu pergi untuk
mempelajari satu ayat Al-Qur’an itu lebih baik daripada kamu shalat seratus
raka’at.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis hasan, hadis diriwayatkan
oleh Ibnu Majah.
Kesimpulan
- Mempelajari al-Qur’an lebih
baik dari pada shalat seratus rakaat
17. عَنْ أَبِي مَالِك الْحَارِث بْنِ عَاصِم الأَشْعَارِي
رَضِيَ الله عَنْهُ قَال: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ القُرْآن حجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
Artinya
Dari Abi Malik al-Haris bin
‘Asyim al-Asy’ari ra., ia mengatakan, bahwa Rasullah SAW bersabda, “al-Qur’an
itu merupakan bukti menguntungkan kamu (sehingga mengawalmu kesurga), atau
bukti untuk mencelakakanmu (sehingga menyeretmu ke neraka)
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis shahih, diriwayatkan oleh
Imam Muslim, Ahmad dan ibnu Majah
Kesimpulan
- Al-Qur’an bisa mengawal
pembacanya ke surga dan bisa menyeretnya ke dalam api neraka
18. عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيَّ رَضِيَ الله عَنْهُ
عَنِ النَِّبِيِّ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَقُوْلُ الرَّبُّ
سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى: مَنْ شَغَّلَهُ القُرْآنُ وَذِكْرِيْ عَنْ مَسْأَلَتِيْ,
أَعْطَيْتُهُ اَفْضَلُ مَا أُعْطِيَ السَائِلِيْنَ.
Artinya:
Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra, dari
nabi SAW, beliau bersabda bahwa Allah SWT berfirman, “Barangsiapa selalu
membaca Al-Qur’an dan dzikir kepada-Ku sehingga ia tidak sempat memohon apa-apa
kepada-Ku, maka ia akan Kuberi anugerah yang paling baik, yang diberikan kepada
orang-orang yang memohon kepada-Ku.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis hasan, hadis diriwayatkan
oleh Imam Al-Tirmidzi, Al-Darimi, dan Al-Baihaqi.
Kesimpulan
- Sibuk membaca al-Qur.an akan
mendatangkan anugrah Allah yang paling besar
19. عَنْ مُعَاذِ بْنِ اَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ قَرَأَ القُرْآنَ وَعَمِلَ
بِمَا فِيْهِ أَلْبَسَ اللهُ وَالِدَيْهِ تاَجًا يَوْمَ القِيَامَةِ ضَوْءُهُ
اَحْسَنُ مَنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِي بًيًوْتِ الدُّنْيَا فَمَا ظَنُّكُمْ
بِالَّذِي عَمِلَ بِهَذَا.
Artinya:
Dari Mu’adz bin Anas ra, bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya,
maka kepada orangtuanya pada hari kiamat nanti Allah akan memakaikan mahkota.
Cahaya mahkota itu lebih bagus daripada sinar matahari dunia. Kalu demikian
halnya, maka pahala apakah gerangan yang dianugerahkan kepada yang mengamalkan
Al-Qur’an itu sendiri?”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis dha’if, hadis diriwayatkan
oleh Abu Dawud.
Kesimpulan
- Orang yang selalu membaca dan
mengamalkan al-Qur’an orang tuannya di akhirat akan mendapatkan mahkota (pahala
yang luar biasa)
- Orang yang membaca dan
mengamalkan al-Qur’an akan mendapatkan pahala yang lebih baik dari orang tuanya
tersebut.
20. عَنْ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا
الكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِيْنَ.
Artinya:
Dari ‘Umar bin Al-Khattab ra,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT dengan kitab Al-Qur’an
ini mengangkat derajat sekelompok orang, dan merendahkan derajat sekelompok
yang lain.”
Hukum hadis dan yang meriwayatkanya
Hadis shahih, diriwayatkan oleh
Imam Muslim, Ibnu Majah, dan Al-Darimi.
Kesimpulan
- Dengan al-Qur’an Allah
mengangkat derajat dan merendahkannya
21. عَنِ البَرَّاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ
:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَيِّنُوْا القُرْآنَ
بِأَصْوَاتِكُمْ.
Artinya:
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib ra, ia
berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Hiasilah Al-Qur’an dengan suara kalian.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadits shahih, hadis diriwayatkan
oleh Abu Dawud, Al-Nasai, Ibnu Majah, Al-Darimi, Ahmad, Ibnu Hibban, dan
Al-Hakim.
Kesimpulan
- Sebagai umat muslim kita harus
menghiasi al-Qur’an yaitu dengan membacanya serta dengan suara yang indah
22. عَنِ البَرَّءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ :
سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : حَسِّنُوْا
القُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ, فَإِنَّ الصَّوْتُ الحَسَنَ يَزِيْدُ القُرْآنَ
حَسَنًا.
Artinya:
Dari Al-Bara’ bin ‘Azib ra ia
berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Perlindahlah Al-Qur’an itu
dengan suara kalian, sebab suara yang indah itu akan menambah keindahan
Al-Qur’an.”
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis hasan, hadis diriwayatkan
oleh Imam Al-Darimi, dan Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak.
Kesimpulan
- Orang membaca al-Qur’an
dianjurkan untuk memperindah suara bacaannya
- Membaca al-Qur’an dengan suara
yang indah, sudah termasuk memperindah al-Qur’an
23. عَنِ ابْنِ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَ
صَلَى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: فَضْلُ حَمَلَةِ الْقُرْآنِ عَلَى الَّذِي
لَمْ يَحْمِلْهُ كَفَضْلِ الْخَالِقِ عَلَى الْمَخْلُوْق
Artinya:
Dari Ibnu Anas ra, bahwa Rasullah
SAW bersabda, “kelebihan orang-orang yang hafal al-Qur’an daripada orang yang
tidak hafal al-Qur’an adalah seperti kelebihan Allah daripada makhluknya.
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis Maudhu, hadis diriwayatkan
oleh al-Dailami
Kesimpulan
- kelebihan orang-orang yang
hafal al-Qur’an daripada orang yang tidak hafal al-Qur’an diumpakan dengan kelebihan
Allah daripada makhluknya.
24. عَنِ أَنَسٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَ صَلَى
الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: القُرَّاءُ عُرَفَاءُ أَهْلِ الْجَنَّة
Artinya:
Dari Anas ra, bahwa Rasullah SAW
bersabda, “para qariah itu orang-orang yang paling arif di antara penghuni
surga”.
Hukum hadis dan yang
meriwayatkanya
Hadis Shahih, diriwayatkan oleh
Ibnu Jami dalam kitabnya al-Mu’jam
Kesimpulan
Orang yang paling arif di antara
penghuni surga adalah para penghafal al-Qur’an
25. عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ كَمَثَلِ
صَاحِبِ الْإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا
وَإِنْ أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ
Artinya
Dari Abdllah Bin Umar ra. bahwa
Rasullah SAW bersabda, “orang yang menghafal al-Qur’an itu tak ubahnya dengan
orang yang mempunyai onta yang diikat. Apabila ia mau menjaga onta itu maka ia
dapat memegangnya, dan apabila onta itu dibiarkan terlepas, ia juga akan
pergi”.
Hadis Shahih, diriwayatkan oleh
Bukhari, Muslim, An-Nasa’I dan Imam Malik.
Kesimpulan
- Orang yang hafal al-Qur’an
diibaratkan orang yang mempunyai onta yang harus selalu diikat
PENUTUP
Dari pemaparan hadis-hadis di
atas, jelas sekali bahwa al-Qur’an mempunyai keuatamaan-keutamaan yang sangat
tinggi, pahala yang sangat besar dan keuntungan yang sangat banyak.
Al-Qur’an datang menyinari hati
yang gelap dan menyinari jiwa yang gersang. Dan dia datang sebagai juru nasehat
bagi orang yang membutuhkan bimbingan, sebagai pembawa kabar gembira bagi orang
yang mau beriman dan sebagai pemberi peringatan bagi orang yang mengingkarinya.
Betapa banyak kebaikan yang dapat di rasakan dengan kedatangannya, sehingga
orang yang sedih akan menjadi gembira dengan membacanya dan orang yang bingung
akan menjadi tenang jalannya serta orang yang hina akan menjadi mulia dengan
mempelajari dan mengamalkannya.
Lebih jauh, diapun sebagai obat
mujarab bagi segala penyakit. Siapa yang membaca ayat-ayatnya untuk pengobatan,
maka dia akan mengetahui kehebatan Al-Qur’an dengan menyembuhkan beberapa
penyakit dengan seizin Allah Ta’ala dan beberapa penyakit yang kalangan medis
saat ini belum mampu menyembuhkannya. Sehingga tidaklah mengherankan kalau di
katakan Al-Qur’an adalah penawar dan rahmat bagi orang yang beriman,
sebagaimana firman-Nya:
Artinya:
Dan kami turunkan dari Al Quran
suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al
Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian.(al-Isra:82)
Bahkan di lihat dari segi pahala
dan keutamaannya. Al-Qur’an menyimpan sekian banyak pahala dan keutamaan bagi
orang yang membaca, mempelajari, memahami dan mengamalkannya. Orang yang mahir
membaca Al-Qur’an maka pada hari kiamat akan di kumpulkan bersama rombongan
malaikat yang mulia. Sedangkan bagi orang yang terbata-bata dalam membacanya
akan mendapatkan dua pahala, yaitu pahala dia membaca Al-Qur’an dan pahala
kesungguhan dalam membacanya dengan baik dan benar.
Al-Qur’an akan datang pada hari
kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang yang membacanya dan mengamalkannya.
Bahkan Al-Qur’an akan menjadi pelindung baginya dari adzab Allah Ta’ala di
dunia maupun akhirat. Sehingga di katakan, orang yang mempelajari Al-Qur’an
akan mengamalkannya sebagai sebaik-baik manusia.
Tetapi kebaikan, keutamaan dan
pahala tersebut tidak dapat di rasakan kecuali orang-orang yang diberi taufik
dan hidayah Allah Ta’ala agar mau beriman kepadanya, membaca, mempelajarinya,
dan mampu mengaplikasikannya. Adapun orang yang ingkar terhadapnya, tidak mau
beriman kepadanya, tidak mau membaca maupun mempelajarinya, apalagi mengamalkannya,
maka sekali-kali dia tidak akan merasakan manfaat sedikitpun. Bahkan Al-Qur’an
akan menjadi sebab di hinakan dan di sesatkannya orang tersebut, dan akan
menjadi hujjah (alasan) di hadapan Allah Ta’ala untuk menyiksakan pada hari
kiamat.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Albani, Silsilah al-Hadis
al-Dhaifah Wal Maudhuah, al-Maktabah al-Islami, 1393
Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari,
Sulaiman Marief: Singapure, t th
Abu Daud, Sunan Abu Daud, Dar
al-Hadis: Himsh, 1389/1969 al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, ed. Abd al-Rahman
Muhamad Usman, Dar al-Fikr: Beirut, 1403/1983
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, ed
Muhammad Fuad ‘Abd al-Baqi, Dar al-Fikr: Beirut, tth
Al Darimi, Sunan al-Darimi, Dar
al-Fikr: Kairo, 1398/1979
Muslim bin al-Hajjaj, Shahih
Muslim, Dar al-Fikr: tt, tth
Al-Suyuti, Al-Jami’ Al-Shaghir,
(Dar Al-Fikr: Beirut, 1401/ 1981
Ahmad bin Hanbal, Musnad Al-Imam
Ahmad bin Hanbal, Dar Al-Fikr Al-‘Arabi, tt., tth.
Al:Nasai, Sunan Al-Nasai,
Al-Maktabah Al-‘Ilmiyah, Beirut, tth.
Al-Syaukani, Al-Fawaid
Al-Majmu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah, ed. Al-Ma’lami, Al-Maktab Al-Islami,
Beirut, 1402,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar