Senin, 09 Juli 2012

Penggugah Bathin

Puji syukur kepada tuhan kita ; Allah yang maha agung.
Kita menerima rahmat gusti allah, bertemu dengan ilmu luhur dan mulia, nyatanya; agama islam, bahagia untung lahir dan bathin menerima taufiq dari Allah ta’ala, maka wajiblah kita syukuran atas nikmat ini.
Setelah kita panjatkan puji dan syukur kepada allah, kita lanjutkan dengan ‘eling’ disertai iman yang teguh kuat dalam menghadapi segala ujian lahir dan bathin, ini adalah kewajiban kita, bahwa kita mesti berusaha untuk kemuliaan diri pribadi kita, dengan jalan taqwa kepada allah didalam sabar tawaqal, ikhlas dalam mengamalkan menurut ajaran agama islam.
Dalam perihal ‘waktu’ kitalah yang mengatur, jangan berat sebelah; nanti akhirnya jadi siksa. Adapun masalah waktu itu terbagi dua; ada waktu untuk ibadah dan ada waktu untuk berusaha. Nah ... disini kita langsung bisa tahu kepada waktu yang wajib digarap oleh kita, memenuhi tugas suci dari Tuhan kita ‘Allah SWT’, didunia haruslah beribadah.
Oleh sebab itu, sekarang kita bagi; mana waktu untuk sholat, mana waktu untuk usaha, keduanya harus sama terisi, supaya lancar ibadahnya, tidak akan bertemu dengan rasa munafik, tenang dalam melaksanakannya.
Bagi kita jangan menjadi fanatik (fanatisme), nanti berakibat kebodohan yang panjang, selain bodoh ada lagi kelebihannya, yaitu bakal mengurangi persaudaraan, boro-boro dengan yang lain sedang dengan saudara sendiri saja pecah bahkan terasingkan, yang akhirnya didalam pergaulan hidup kita bakal terlihat ganjil, kurang pengetahuan yang tentunya bakal tertinggal segala-galanya, tidak akan ada peningkatan. 

فَما لَكُم فِى المُنٰفِقينَ فِئَتَينِ وَاللَّهُ أَركَسَهُم بِما كَسَبوا ۚ أَتُريدونَ أَن تَهدوا مَن أَضَلَّ اللَّهُ ۖ وَمَن يُضلِلِ اللَّهُ فَلَن تَجِدَ لَهُ سَبيلًا ﴿٨٨
88.  Maka Mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan[328] dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah Telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang Telah disesatkan Allah[329]? barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya. [QS (4 : 88)]. *[328]  Maksudnya: golongan orang-orang mukmin yang membela orang-orang munafik dan golongan orang-orang mukmin yang memusuhi mereka. **[329]  disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, Karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.

إِنَّ الَّذينَ فَرَّقوا دينَهُم وَكانوا شِيَعًا لَستَ مِنهُم فى شَيءٍ ۚ إِنَّما أَمرُهُم إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِما كانوا يَفعَلونَ ﴿١٥٩﴾
159.  Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan[525], tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, Kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang Telah mereka perbuat. [QS (6 : 159)] *[525]  Maksudnya: ialah golongan yang amat fanatik kepada pemimpin-pemimpinnya. 

مِنَ الَّذينَ فَرَّقوا دينَهُم وَكانوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزبٍ بِما لَدَيهِم فَرِحونَ ﴿٣٢﴾
32.  Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka[1169] dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. [QS (30 : 32)] *[1169]  Maksudnya: meninggalkan agama tauhid dan menganut pelbagai kepercayaan menurut hawa nafsu mereka.

Hidup dalam kerukunan modal suci asalnya fitrah manusia, halus budi bahasa , prilaku sopan santun, ramah tamah, harus ada dalam diri manusia, sempurnanya fitrah manusia dalam tekad ucap lampah; hanya akan di dapat dari sholat lima waktu selama hidup sampai ajal menjelang, peringatan dan penggugah sering di temui supaya kita eling kepada Allah , rupa-rupa kejadian yang terasa, terlihat, itu jelas merupakan penggugah/peringatan sebagai ilham langsung dari Allah supaya kita kembali eling kepada Nya.
Kadang-kadang secara tidak sengaja kita bertemu dengan yang mengalami kematian, itu ilham dari Allah yang lansung kepada kita, supaya kita bisa tahu, pertanda bahwa diri kita juga awal akhir, cepat atau lambat bakal mengalami mati yang tidak berbeda dengan itu, juga masih banyak lagi yang diperlihatkan oleh Allah yang tidak terjangkau akal pikiran manusia.
Ini satu tanda bahwa Allah mengasihi – menyayangi kepada kita, tetap memperingati. Sekarang tinggal kita yang kokoh teguh mengakitkan tali dijalan taukhid. Jangan terlepas lagi, nanti di akhir mengalami kerugian dan penyesalan. Sejak sekarang kita jaga dan pelihara diri kita dengan ilmu yang bermanfaat, baik yang lahiriyah maupun yang batiniyah, demi kepuasan pribadi kita didunia dan akhirat. Dalam mengasuh wujud jangan kasar berangasan harus lantip, tenang tenteram, jangan ujub riya dan takabur nanti wujud ketempuhan yang rugi diri sendiri.
Di dunia jangan terpana hanyut terbawa arus kehidupan, harus waspada, harus bisa memperhatikan amal kemarin, hari ini dan hari esok, sangsinya lusa.  Ini yang harus jadi ingatan, barangkali kemarin banyak amal yang salah, hari ini kita perbaiki , mumpung belum datang hari esok. Sebab kalau hari lusa itu hari penutupan ibadah, tinggal amal yang bercerita, kita yang bertanggung jawab kepada Allah yang maha adil. Lantaran kita hanya bisa memperbaiki pada hari ini, hari esok belum tentu kita jalani. Maka pada hari ini buatlah amal yang mampu dipertanggung jawabkan.
Sesungguhnya Allah telah menurunkan kitab suci Al-Qur’an untuk manusia yang ada di dunia ini, supaya di yaumil qiyamah dihadapan Allah tidak perlu berbicara lagi, begitu yang tersurat didalam ayat suci Al-Qur’an, maka mudah-mudahan kita semua bisa mengamalkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar