Psikologi Barat Vs
Psikologi Islam
Setelah Psikologi
Humanisme mulai menyentuh kecerdasan spiritual yang sesungguhnya mempunyai
dimensi vertical, muncul gagasan Psikologi Islam. Seperti gagasan bank Islam
(bank syari`ah) yang dulu dimustahilkan tetapi sekarang tumbuh menjamur,
gagasan Psikologi Islam juga masih banyak ditolak oleh kalangan Western
Psychology, tetapi pada akhirnya nanti Psikologi Islam juga akan diterima.
Sejarah keilmuan Islam
tidak melahirkan ilmu semacam psikologi, karena berbeda dengan perkembangan
ilmu pengetahuan di Barat yang bermusuhan dengan agama (Gereja), perkembangan
ilmu pengetahuan dalam sejarah keilmuan Islam disamping terinspirasi oleh kitab
suci Al Qur’an, pertumbuhannya juga dilakukan oleh ulama. Al Khawarizmi (ahli
matematika) al Birruni (ahli sain)/ahli kedokteran) adalah juga ulama ahli
agama.
Perbedaan Psikologi
Barat dengan Psikologi Islam
1. Jika Psikologi Barat
merupakan produk pemikiran dan penelitian empiric, Psikologi Islam , sumber
utamanya adalah wahyu Kitab Suci Al Qur’an, yakni apa kata kitab suci tentang
jiwa, dengan asumsi bahwa Allah SWT sebagai pencipta manusia yang paling
mengetahui anatomi kejiwaan manusia. Selanjutnya penelitian empiric membantu
menafsirkan kitab suci.
2. Jika tujuan
Psikologi Barat hanya tiga; menguraikan, meramalkan dan mengendalikan tingkah
laku, maka Psikologi Islam menambah dua poin; yaitu membangun perilaku yang
baik dan mendorong orang hingga merasa dekat dengan Allah SWT.
3. Jika konseling dalam
Psikologi Barat hanya di sekitar masalah sehat dan tidak sehat secara
psikologis, konseling Psikologi Islam menembus hingga bagaimana orang merasa
hidupnya bermakna, benar dan merasa dekat dengan Allah SWT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar