PEMBAHASAN II
Menyebut sebagian jalan (Thuruq) atau sebagian dari sebuah hadits, dan member isyarat
pada hadits yang lain kerena tujuan meringkas (ikhtishar),
sebagian ahli hadits (muhaddits)
terkadang menyebut satu sanad dan matan sebuah hadits, realitanya hadits
tersebut memiliki jalur-jalur (Thuruq) yang banyak, dengan tujuan meringkas(ikhtishar)
maka tidak menyebutnya, cukup dengan memberi isyarat saja. kadang berkata:
hadits ini juga diriwayatkan si fulan dari fulan, atau kadang- kadang mengomentari, hadits ini juga diriwayatkan si
fulan dari sifulan dari jalur yang lain, atau kadang- kadang berkata: sama denganya atau upamanaya, ada
juga ynag mengistilahkan dengan isnad ini, sama dengan haditsnya si fulan, dia
menambah dalam hadist ini dan itu, hadist ini dengan atinya hadits yang
diriwayatkan dia, fulan berkata begini begitu di tempat A atau B, atau kadang- kadang
berkata: si fulan men tabi’ (mengikutkan)
hadits ini atau istilah lain yang ada korelasinya, (munasabah).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus